Connect with us

Politik

Membengkaknya Jumlah Suara di TPS 54 Cakung: Kesalahan Sistem atau Manipulasi Data?

Jumlah Suara Membengkak

Membengkaknya Jumlah Suara

Media sosial dihebohkan dengan beredarnya video yang menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara perolehan suara capres-cawapres di formulir C hasil dan Sirekap di TPS 54, Cakung, Jakarta Timur. Video tersebut menunjukkan perolehan suara Prabowo-Gibran yang tercatat 74 suara di formulir C, namun menjadi 748 suara di Sirekap. Hal serupa juga terjadi pada pasangan Ganjar-Mahfud, di mana suara mereka naik dari 16 suara di formulir C menjadi 160 suara di Sirekap.

Menanggapi hal ini, Bawaslu DKI Jakarta tengah melakukan penelusuran terkait informasi tersebut. Bawaslu menduga terdapat dua kemungkinan penyebab perbedaan data, yaitu kesalahan sistem Sirekap atau adanya manipulasi data.

Sementara itu, KPU Jakarta Timur membantah adanya kecurangan dalam pemungutan suara di TPS 054. KPU menjelaskan bahwa perbedaan data tersebut terjadi karena sistem pada aplikasi Sirekap mengalami kendala. Sistem Sirekap sempat down sehingga petugas KPPS tidak dapat mengirim data secara online. Ketika data akhirnya dikirim secara offline, terjadi kesalahan pembacaan data oleh sistem.

Jawaban Petugas KPPS

Petugas KPPS TPS 054 yang mengunggah data ke aplikasi Sirekap, Teguh, juga menegaskan bahwa ketidaksesuaian data tersebut merupakan kesalahan sistem. Ia mengaku tidak mungkin asal menuliskan angka 748 sebagai perolehan suara Prabowo-Gibran.

Teguh menjelaskan bahwa saat mengunggah foto-foto formulir C ke aplikasi Sirekap, akunnya terus keluar. Hal ini menyebabkannya tidak dapat memverifikasi data antara formulir C dan Sirekap. Ketika ia kembali memeriksa aplikasi Sirekap setelah proses klarifikasi, data yang tertera sudah sesuai dengan formulir C yang diunggah.

Meskipun KPU dan KPPS telah memberikan penjelasan, publik masih mempertanyakan kredibilitas data hasil Pilpres 2024. Bawaslu diharapkan dapat menuntaskan investigasi dan memberikan penjelasan yang transparan kepada publik.

Masyarakat diharapkan untuk tetap tenang dan menunggu hasil investigasi dari Bawaslu. Penting untuk tidak menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya agar tidak menimbulkan kegaduhan.

Pertanyaan yang Masih Berada di Benak Publik

Meskipun penjelasan telah diberikan, beberapa pertanyaan masih menggantung di benak publik. Pertama, bagaimana bisa terjadi kesalahan sistem yang begitu signifikan? Kedua, apakah ada kemungkinan manipulasi data dilakukan di luar sistem Sirekap? Dan bagaimana Bawaslu memastikan kredibilitas data hasil Pilpres 2024?

Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap hasil Pilpres 2024. Bawaslu dan KPU harus bekerja sama untuk memberikan penjelasan yang transparan dan akuntabel kepada publik.

Sumber Gambar: Kompas

Continue Reading
Comments