Connect with us

Bencana

Erupsi Gunung Semeru Hari Ini

Erupsi Gunung Semeru

Gunung Semeru kembali mengalami erupsi pada Selasa pagi (6/2/2024), tepatnya pukul 05.52 WIB. Menurut laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), tinggi kolom abu dari letusan mencapai 500 meter dari puncak gunung.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, menyampaikan bahwa saat laporan diterima, erupsi masih berlangsung. Kolom abu erupsi berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang, mengarah ke arah utara. Masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari pusat erupsi.

Aktivitas Dilarang

Selain itu, di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai sepanjang Besuk Kobokan karena ada potensi awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak. Masyarakat juga diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius lima kilometer dari puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu.

PVMBG mencatat bahwa Gunung Semeru merupakan gunung berapi paling aktif di Indonesia pada tahun 2023 dengan jumlah erupsi mencapai 29.131 kali.

Tiga Bahaya Akibat Erupsi

Dilansir dari laman Pusat Krisis Kementerian Kesehatan RI, erupsi gunung api adalah salah satu bencana yang sering terjadi di Indonesia. Dampaknya tidak hanya terbatas pada kesehatan masyarakat di sekitarnya, tetapi juga dapat merusak lingkungan dan mempengaruhi kondisi alam. Terdapat tiga jenis bahaya akibat letusan gunung api, yaitu bahaya primer, sekunder, dan ikutan.

Bahaya primer meliputi aliran hawa panas, lahar letusan, lelehan lava, gas vulkanik beracun, dan lontaran batu pijar. Bahaya sekunder mencakup lahar dan longsor vulkanik, sementara bahaya ikutan meliputi tsunami, kelaparan, dan banjir bandang.

Masyarakat diimbau untuk waspada dan segera mengungsi ke lokasi yang lebih aman jika terjadi erupsi gunung api. Selain itu, disarankan untuk menjaga kesehatan dan menerapkan perilaku hidup bersih selama berada di tempat pengungsian. Jika mengalami luka atau cidera selama masa evakuasi, segera periksakan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Sumber Gambar: Liputan6