Kesehatan
Mana yang lebih sehat, apel merah atau apel hijau?
Ternyata warna kulit apel yang berbeda ini berpengaruh terhadap manfaatnya pada kesehatan. Baik apel hijau dan apel merah sama-sama mengandung jumlah serat dan vitamin C yang sama.
Namun, apel merah memiliki kandungan beta karoten yang lebih tinggi dari apel hijau hingga 50 persen. Hal ini disebabkan oleh warna merah tersebut. Kandungan beta karoten ini berfungsi sebagai antioksidan. Namun, beberapa sumber lain menyebutkan perbedaan kandungan ini tidak begitu drastis.
Antioksidan pada apel merah juga ditemukan dari pigmen antosianin yang memberikan warna merah pada kulit apel tersebut. Selain bertindak sebagai antioksidan dan melawan radikal bebas, antosianin berperan dalam proses anti radang, antivirus, dan diduga berperan dalam proses anti kanker.
Akan tetapi, apel hijau ternyata memiliki kadar kalori dan karbohidrat yang lebih rendah 10 persen dibandingkan dengan apel merah. Apel hijau juga memiliki porlifenol yang berperan sebagai antioksidan. Sebuah studi pada tahun 2014 menyebutkan kandungan polifenol dan serat pada apel hijau dapat meningkatkan bakteri menguntungkan pada usus, di mana bakteri-bakteri ini berkurang pada orang dengan obesitas. Kurangnya bakteri baik pada orang obesitas meningkatkan risiko gangguan metabolik dan peradangan pada orang obesitas. Melalui konsumsi apel hijau secara rutin, diharapkan efek buruk tersebut dapat dicegah.
Jadi harus pilih jenis apel yang mana?
Kedua apel memiliki keunggulan masing-masing. Konsumsinya disesuaikan dengan apa yang ingin dicapai untuk diri Anda. Bila target Anda adalah untuk menurunkan berat badan dan menjaga kadar gula darah, maka apel hijau menjadi pilihan yang tepat untuk dikonsumsi.
Bila target Anda adalah untuk meningkatkan antioksidan dan mencegah penuaan, maka apel merah menjadi alternatif yang dapat dipilih. Kedua apel sama-sama memiliki efek baik pada kesehatan. Maka, tak ada salahnya juga untuk mengganti-ganti jenis apel yang Anda konsumsi agar nutrisinya dan manfaatnya beragam pula.
Artikel ini bersumber dari: hellosehat.com