Israel - Palestina
Update: Serangan Israel Terhadap Rafah Semakin Intensif
Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan pasukan Israel kembali menembaki orang-orang yang mencari bantuan di Kota Gaza, Palestina, menewaskan dan melukai puluhan orang dalam “pembantaian mengerikan” lainnya.
UNICEF mengatakan 15 anak meninggal karena kekurangan gizi di Rumah Sakit Kamal Adwan di Kota Gaza, dan ada kekhawatiran bahwa jumlah tersebut mungkin lebih tinggi di rumah sakit lain.
Kamala Harris, wakil presiden Amerika Serikat, menyerukan “gencatan senjata segera” di Gaza namun tidak menyerukan diakhirinya serangan Israel secara permanen.
Seorang perwakilan Hamas mengatakan delegasi kelompok tersebut di Mesir “bekerja dengan sangat serius untuk mencapai kesepakatan”, sementara media Israel melaporkan bahwa Israel telah memutuskan untuk tidak mengirimkan delegasinya.
Setidaknya 30.410 warga Palestina telah terbunuh dan 71.700 lainnya terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober. Revisi jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas pada 7 Oktober mencapai 1.139 orang.
Jumlah Anak yang Meninggal Karena Kekurangan Gizi di Gaza Meningkat Menjadi 16 orang
Pada hari Minggu, Rumah Sakit Kamal Adwan yang tidak berfungsi di Jalur Gaza utara mengatakan bahwa 15 anak meninggal akibat kekurangan gizi dan dehidrasi, dan ada enam anak lainnya dalam perawatan intensif.
Sebagian besar rumah sakit di Gaza telah ditutup atau lumpuh setelah lebih dari lima bulan serangan Israel.
Pihak Israel Membunuh Kelompok Pejuang Jihad Islam di Gaza
Militer mengatakan empat roket jarak jauh ditembakkan oleh kelompok Palestina dari Gaza menuju kibbutz Hatzerim di gurun Negev, tanpa ada laporan korban luka.
“Teroris meluncurkan roket ke arah Hatzeri dan Bari. Dalam waktu kurang dari 30 menit setelah peluncuran, kompleks pemadam kebakaran divisi Brigade Nahal mengidentifikasi pasukan teroris dan mengarahkan sebuah pesawat untuk menyerang dan melenyapkan mereka,” tulisnya dalam sebuah postingan di X yang memberikan informasi terkini tentang operasinya di daerah kantong yang terkepung.
Militer menambahkan bahwa Brigade Nahal telah “menghilangkan 15 teroris” dengan “tembakan penembak jitu, pesawat terbang, dan bantuan tank”.
Netanyahu Bersikap ‘keras’ dalam Perundingan Gencatan Senjata – Analis
“Pada gencatan senjata pertama, Hamas tidak memberikan daftar nama. Daftar tersebut merupakan permintaan baru dan tampaknya bukan permintaan pemerintah, melainkan permintaan Netanyahu sendiri yang dibuatnya pada menit-menit terakhir,” kata Khouri kepada Al Jazeera.
Sumber Berita: Aljazeera